Optimalisasi Penerapan Konversi Surya ke Listrik di
Berbagai Aspek Kehidupan dalam Rangka Mengurangi Masalah Krisis Energi di Masa
Depan
Masalah
energi tampak tak pernah ada habisnya. Menispisnya cadangan minyak , tingginya
harga BBM, konservasi lingkungan hidup, birokrasi daerah yang berbelit membuat
pemerintah kewalahan dalam penyediaan energi yang mencukupi .Tugas pemeritah
memang tidak mudah dalam mengatasi penyediaan energi ini .Perlu kita pahami kebutuhan
energi global dalam 30 tahun ke depan akan meningkat dua kali lipat per tahunnya.
Pada 40 tahun mendatang, kebutuhan meningkat lagi menjadi tiga kali lipat atau
setara dengan energi 20 milir ton minyak bumi. Memang selama ini Energy Information
Administration (EIA) memperkirakan pemakaian energi hingga tahun 2025 masih
didominasi bahan bakar fosil, yakni minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Cadangan
sumber energy fosil diseluruh dunia
terhitung sejak 2002 adalah 40 tahun untuk minyak, 60 tahun untuk gas alam, dan
200 tahun batu bara. Dengan keadaan semakin menipisnya sumber energy fosil
tersebut. Di dunia sekarang ini terjadi pergeseran dari penggunaan sumber
energi tak terbarukan menuju sumber energi yang terbarukan (EBT)
Listrik
yang berasal dari sumber energi konvensional, seperti bahan bakar minyak
semakin lama semakin menurun. Kekurangan pasokan listrik di pulau Jawa dan Bali
dapat terlihat dari neraca daya PLN untuk tahun 2002-2010 dengan scenario
terbatas . Cadangan kapasitas pembangkit Jawa-Bali tahun 2003 tinggal 29%
karena beban puncaknya sudah mencapai 14,397MW dari kapasitas 18.608 MW, pada 4
tahun belakangan ini sering terjadi pemadaman bergilir untuk mengurangi
pemakaian daya, hal itu tentu saja akan sangat merugikan bagi masyarakat
terutama pelaku industri.
Dari
sekian banyak sumber energi terbaharui seperti angin, biomassa, hydro power, geothermal,dan
nuklir, penggunaan energy solar cell /sel surya merupakan alternatif yang
paling potensial. Sel surya merupakan salah satu sumber energi listrik
alternatif yang terus dikembangkan demi memenuhi kebutuhan manusia akan listrik
mengingat posisi Indonesia yang terletak pada daerah khatulistiwa. Dalam
kondisi puncak atau posisi matahari tegak lurus, sinar matahari yang jatuh di
permukaan panel surya di Indonesia seluas 1 m2 mampu memproduksi listrik
yang mencapai 900 hingga 1000 watt. Total intensitas penyinaran perharinya di
Indonesia mencapai 4500 watt hour/m2 dan matahari menyinari
indonesia hingga 2.000 jam per tahunnya. Oleh karena itu upaya pembangunan
sumber pembangkit tenaga surya serta pemakaian barang berbasis listrik dengan
sumber pemanfaatan radiasi matahari di berbagai aspek kehidupan guna mengatasi
berkurangnya daya listrik harus segera direalisaikan oleh pemerintah entah
yaitu dengn meningkatkan kajian penelitian /riset mengenai sel surya. Pemerintah
Indonesia sendiri mencanangkan bahwa pada tahun 2025, energi terbarukan
berkontribusi sekitar 4% terhadap total konsumsi energi lokal dimana 0,02% nya
berasal dari energi surya. .Karena sel surya sanggup menyediakan energi listrik
bersih tanpa polusi , mudah dipindah, dekat dengan pusat beban sehingga
penyaluran energi sangat sederhana serta sebagai negara tropis Indonesia
mempunyai karakteristik cahaya matahari yang baik(intensitas cahaya tidak
fluktuatif), utamanya lagi sel surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan
yang spesifik dan bisa mencapai umur yang panjang serta mempunyai kehandalan
yang tinggi .
Bagi
Indonesia upaya pemanfaatan energi surya mempunyai berbagai keuntungan yang
antara lain adalah :
1. Energi
ini tersedia dengan jumlah besar di Indonesia
2. Sangat
mendukung kebijakan energi nasional tentang penghematnan , diversifikasi dan
pemerataan energi.
3. Memungkinkan
dibangun di daerah yang terpencil karena tidak memerlukan transmisi energi
maupun tranfortasi sumber energi .
Sel
surya generasi ketiga (sel Surya organic dan sel surya fotoelektrokimia) yang
banyak dikembangkan adalah sel surya berbasis titania . proses pembuatan sel
surya titania relative mudah.bahan bakunya murah dan memiliki efisiensi cukup
baik . Titania berperan sebagai lapisan aktif yang mengabsorbsi energi cahaya
matahari untuk dikonversi menjadi energi listrik.
Cara
kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor diode.
Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan
semi-konduktor terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut bisa
menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda,
terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan
semi-konduktor menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan elektron dapat
disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik
Sel
surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila
tenaga listrik dari grid tidak
tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit
pengorbit bumi, kalkulator
genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang
di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke
grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.Kemudia
untuk pengembangannya saya memberikan gagasan bahwa penggunaan sel surya dapat
dioptimalkan kepada barang-barang yang digunakan manusia, yaitu
1.
Penerapan teknologi surya pada
kereta api listrik. Kereta ini menggunakan listrik hasil dari tenaga surya. Panel
surya dapat diletakkan pada atap kereta maka dari itu perlu dikembangkan riset
mengenai kereta tenaga surya .
2.
mengoptimalkan dan
merealisaikan mobil tenaga surya yang telah di buat dan memenangkan kontes
mobil surya international oleh mahasiswa ITS,UGM,ITB maupun UNDIP.
3.
Penerang jalan tenaga surya
juga harus disebar merata keseluruh desa di Indonesia.
4.
Desain rumah hemat listrik
dengan memanfaatkan tenaga surya . Panel surya di pasang pada atap dan dinding
rumah . Sehingga akan mengurangi konsumsi listrik dari PLN.
5.
Bus Tenaga surya .konsepnya
sama dengan kereta api surya dan mobil surya.
6.
Perusahaan yang baru berdiri
harus mampu memenuhi kebutuhan 50% kebutuhan listriknya sendiri dengan
menciptakan sendiri sumber energy listrik tenaga surya pada bangunan pabrik
tersebut .
Maka dari itu
perlu dikembangkan lagi riset mengenai tenaga surya di semua bidang kehidupan.
Selanjutnya direalisasikan segera untuk mengurangi masalah krisis energi yang
terjadi pada 5 tahun mendatang
Memang
tidak ada peluru perak yang dapat menyelesaikan masalah energi ini. Tapi era
dimana minyak murah sudah berakhir dan kita harus memperbaiki dampaknya saat
ini,” kata Bradley, mengacu pada era revolusi industri abad 19 saat dunia
mengalami lonjakan emisi karbon yang tinggi akibat murahnya minyak bumi.
Menurutnya negara-negara juga tak bisa lagi egois berusaha mengembangkan
teknologi energi terbarukan hanya untuk dijual ke negara lain. “Antar negara
harus mulai bekerjasama mengembangkan teknologi energi terbarukan bersama sejak
semula, agar pada akhirnya teknologi tersebut bisa lebih murah dan dapat
bermanfaat bagi banyak orang,” kata Bradley.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.
Dunia Kekurangan Energi 2030 .diunduh pada 24 Februari 2015 pukul 5:37 WIB.
Anonymous,Masalah Energi Surya Cara Langsung Sebagai
salah satu Sumber Energi Alternatif , Proceding Seminar Sel fotovoltaik
Indonesia, LAPI_ITB:Bandung.
Djoko adi
Widodo, Suryono,Tatyantoro A,Tugino .2009.Pemberdayaan
Energi Matahari Sebagai Energi Listrik Lampu Pengatur Lalu Lintas.UNNES:Semarang.
Hasbullah
,Konversi Energi surya.pdf. Teknik
elektro UPI.diunduh 24 februari 2015 pukul 06.32 WIB.
Pancaningtyas,
Lidya dan Syafsir Akhlus.Peranan
Elektrolit pada Perfoma Sel Surya Tersensitisasi(SSPT).ITS:Surabaya.
Prasetyowati,
Rita.2012.Sel Surya Berbasis Titania Sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal
UNY :Yogjakarta.
Septiana,Wilman.Dimas
Fajarisandi,Mega Aditia.2007.Pembuatan
Prototype Solar Cell Murah dengan Bahan Organik-inorganik (Dye-sensitive Solar
Cell).Penelitian energi ITB:Bandung.
Tedjo
,Jusuf, Listrik Sel Surya sebagai energy
alternatif .Jawa pos.
Udiyanti,Eka.2014.Mengatasi krisis listrik di jawa dan
sumatera.info singkat ekonomi dan kebijakan .vol vI,no 05/I/P3DI/Maret/2014.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar